Mencegah Tantrum Pada Anak

Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh orang tua yang memiliki anak-anak prasekolah adalah temper tantrum. Tidak peduli tempat, anak-anak terkadang membuat ulah di rumah dan di tempat umum seperti di pinggir jalan, toko dan restoran. 


Temper tantrum adalah luapan emosi secara tiba-tiba yang tidak terkontrol. Pada umumnya hal ini dilakukan anak-anak yang berumur 2 sampai 3 tahun dan akan mulai menurun ketika umur anak menginjak 4 tahun. Sebagai orang tua Anda tentu merasa kewalahan dan kehabisan tenaga ketika mencoba menenangkan anak Anda yang mengamuk. 
Terkadang perasaan malu juga muncul ketika anak membuat ulah di jalan atau tempat keramaian dan tiba-tiba Anda menjadi pusat perhatian orang-orang di sekitar. Tantrum harus diatasi orang tua dengan benar dan bijaksana, karena bila tidak maka anak akan menggunakan tantrum untuk memanipulasi orang tua dan orang-orang tertentu. 

Beberapa contoh perilaku tantrum adalah sebagai berikut :
 - menendang 
- menjerit 
- menggigit 
- melemparkan barang-barang 
- memukul 
 - menghentakan kaki 
- menangis sambil berguling di jalan.
Penyebab tantrum :
- Tantrum biasanya dilakukan anak sebagai cara mengekspresikan rasa marah serta kecewa karena keinginan yang tidak terpenuhi 
- anak merasa bosan 
 - anak merasa lapar 
- anak merasa lelah dan mengantuk 
- karena keterbatasan bahasa, balita menyampaikan emosinya lewat sikap tantrumnya karena kesulitan mengungkapkan keinginannya dengan kata-kata 
- anak yang sangat aktif sekali dan orang tua berusaha menertibkan kelakuannya agar menjadi anak yang sopan - anak yang terbiasa dimanja dan 
- anak yang tidak pernah diberitahu perilaku mana yang baik dan buruk.

Cara mencegah terjadinya tantrum :
 - Anda harus tegas dan konsisten. 
Hal di atas adalah kunci mencegah tantrum pada anak. Bila dilakukan berulang kali maka anak akan mendapatkan pesan bahwa anda benar-benar tidak bisa mentolerir kelakuan buruknya. Anak harus memahami bahwa cara mengekspresikan kemarahannya bukan melalui cara memukul, menendang, menjerit dan menangis keras. 
Cara tersebut salah dan ada konsekuensinya bila anak melakukan hal tersebut. Lambat laun anak akan belajar dan memahami bahwa tidak ada gunanya berbuat ulah karena ia tidak akan mendapatkan apa yang diinginkannya dengan cara seperti itu.
 - Jelaskan aturan dan perlakuan yang Anda harapkan dari anak. 
 Jika ingin mengajak anak Anda ke tempat umum, misalnya saja toko mainan maka berikan peringatan sebelum meninggalkan rumah. Katakan bahwa tidak ada teriakan, tangisan, jeritan dan rengekan di toko. Anak harus mengerti bahwa bila anak membuat ulah di toko maka aktivitas membeli mainan batal, Anda dan anak akan langsung pulang ke rumah dan tidak ada mainan baru untuk anak. 
 Contoh lainnya ketika Anda akan mengajak anak ke restoran misalnya, katakan bahwa Anda mengharapkan anak untuk sopan, berbicara dengan pelan, menggunakan kata-kata untuk menyampaikan perasaannya dan tidak membuat ulah karena kelakuannya dapat mengganggu kenyamanan orang-orang lain yang berada di restoran tersebut. 
 Begitu pula halnya dengan mengajak anak berbelanja ke supermarket. Wanti-wanti anak sebelum memasuki supermarket kelakuan baik yang Anda harapkan darinya. Untuk mencegah kebosanan anak selama menemani anda berbelanja Anda bisa memintanya untuk membantu Anda mencari kebutuhan yang perlu dibeli yang ada dalam daftar belanja Anda. 
 Bila anak berlaku manis selama berbelanja maka Anda bisa membelikan satu makanan kesukaan anak sebagai hadiah dan memujinya karena anak sudah mau mentaati aturan yang disepakati dan membantu Anda berbelanja. 
Demikian artikel mencegah tantrum pada anak, semoga dapat membantu Anda.